Foto: yomzansi.com
 

Warta Tangsel - Elon Musk belum lama ini telah mengubah logo Twitter menjadi X. Dia berambisi ingin memiliki platform yang bisa menjadi Super App seperti WeChat di China.

Dikutip dari CNBC disebutkan, Elon Musk memang tak ingin Twitter hanya menjadi media sosial. "Dalam beberapa bulan ke depan kami akan menambahkan fitur komunikasi dan kemampuan untuk 'Financial World'," kata dia dikutip dari CNBC.


Untuk akuisisi Twitter, Elon Musk sudah merogoh kocek US$ 44 miliar. CEO Twitter baru Linda Yaccarino menyebutkan X adalah sebuah platform masa depan tanpa batas layanan di audio, video dan pesan. Tapi juga akan bisa melayani pembayaran atau perbankan dan menciptakan pasar untuk ide, barang, layanan dan peluang-peluang baru.


Elon Musk disebut terinsipirasi dari aplikasi keluaran Tencent WeChat. Aplikasi ini memiliki layanan yang sangat lengkap untuk para penggunanya. Mulai dari media sosial, pembayaran, pemesanan hotel, pesan instan sampai memesan taksi hanya dalam satu genggaman.


WeChat kini memiliki lebih dari 1,3 miliar pengguna. Awalnya WeChat merupakan aplikasi pesan instan seperti Whatsapp namun Tencent terus mengembangkan hingga bisa menjadi super app.


Tak cuma itu perusahaan ride hailing yang berkantor di Singapura Grab kini sedang mengembangkan diri ke layanan pengiriman makanan dan pembayaran. Lalu di Korea Selatan juga ada Kakao.


Elon Musk menilai orang-orang di China yang menggunakan WeChat akan sangat terbantu dalam kehidupan sehari-hari mereka. "Saya pikir (kami) bisa mencapai hal (kesuksesan) itu dengan Twitter," jelas dia.


X disebut-sebut akan menjadi penantang baru untuk perusahaan media sosial lain yang ada di bawah naungan Meta.


Keunggulan WeChat

Aplikasi ini diluncurkan oleh Tencent pada 2011 lalu. Kini pengguna WeChat hampir 1,4 miliar orang. Layanan yang diberikan WeChat bisa dibilang lebih dari super karena memiliki perpesanan, panggilan suara dan video, media sosial, pengiriman makanan, pembayaran telepon, game, berita dan dating apps. Ini artinya sama seperti WhatsApp, Facebook, Apple Pay, Uber, Amazon dan Tinder digabung menjadi satu.


Hal itu membuat warga China tak mungkin bisa jika tidak menggunakan WeChat. Para warga China aktif menggunakan WeChat untuk pengiriman pesan, kemudian media sosial seperti Facebook dan wallet yang memungkinkan terhubung ke kartu debit dan kredit. Hampir semua toko dan warung di China menerima pembayaran menggunakan WeChat yang bisa melalui QR.


Orang juga bisa membayar kebutuhan rumah tangga, investasi dan menarik kredit di WeChat. Dari sisi pemerintah, warga juga bisa mendapatkan informasi jaminan sosial, pembayaran tiket hingga mengatur janji di rumah sakit.


Selama pandemi WeChat menjadi aplikasi yang sangat penting untuk warga China. Tapi ada minus yang akan dialami oleh para pengguna WeChat yaitu memori di handphone akan cepat habis karena penyimpanan data yang sangat besar.


Kemudian WeChat dikhawatirkan tak bisa membuat batasan pengawasan dan privasi warga. Apalagi sekarang China memblokir banyak akses website asing dan portal berita dari luar negeri.


Kontrol dari pemerintah ini juga berbahaya untuk orang-orang yang berdiskusi menentang pemerintah di WeChat. Bukan hal aneh jika ada akun WeChat warga China disuspend selama berhari-hari karena mereka mengobrol di aplikasi tersebut.



Penulis : Muhammad Miko Prayoga