Kekalahan terbesar Timnas Indonesia sejak ditangani Shin Tae Yong dengan skor 1-5 atas Irak. (Instagram @iraqifootballgallery)

Warta Tangsel - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, mengungkapkan alasan di balik kekalahan telak timnya dalam pertandingan menghadapi Irak semalam di Basra International Stadium.


Hasil yang cukup mengejutkan dengan skor 1-5 menandai kekalahan terbesar sejak Shin Tae Yong memimpin Timnas Indonesia.


Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Shin Tae Yong dengan lugas dan santai memaparkan beberapa faktor yang menyebabkan kekalahan Timnas Indonesia  di ajang Kualifikasi Pra Piala Dunia tersebut.


"Irak bermain terlalu bagus," ujar Pelatih Tim Garuda itu dengan senyum. Menurutnya, level permainan yang ditunjukkan oleh Timnas Irak semalam jauh di atas Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan.


Hal ini membuat para pemainnya kesulitan untuk berkembang dan mengejar ketertinggalan.


Selain itu, tekanan dari lebih dari 65 ribu suporter Irak juga diakuinya sebagai salah satu faktor kunci kekalahan.


"Fans Irak juga membuat perbedaan," tambahnya.


Atmosfer yang begitu intens di stadion Irak memberikan pengalaman berbeda bagi anak asuhnya.


Shin Tae Yong juga menyoroti perjalanan jauh ke Irak sebagai faktor yang melelahkan bagi skuatnya.


"Irak main bagus, dan terlebih lagi kita melakukan perjalanan jauh ke sini," jelas Pelatih asal Korea Selatan itu.


Perjalanan yang panjang dan melelahkan bisa menjadi salah satu penyebab rendahnya performa Skuat Merah Putih dalam pertandingan tersebut.


Dengan kekalahan 1-5 atas Irak, ini menjadi kekalahan terbesar sejak ia menangani Timnas Indonesia.


Meskipun demikian, ia memberikan janji kepada para penggemar bahwa timnya akan tampil lebih baik di laga-laga selanjutnya.


Semua pihak berharap bahwa Timnas Indonesia dapat kembali bersaing dengan performa terbaiknya pada pertandingan mendatang.


Selanjutnya Skuat Merah Putih akan menghadapi Filipina pada 21 November 2023, di Rizal Memorial Stadium di ajang yang sama.

 


Penulis : Cecev Handoyo

Editor : Muhammad Miko Prayoga