Kelompok Geng Tai di Binus International School Serpong yang diduga melakukan perundungan sebanyak dua kali, yakni pada 2 dan 13 Februari 2024. 

Warta Tangsel - Kasus dugaan perundungan atau bullying yang dilakukan sekelompok siswa terjadi di Binus School Serpong, Tangerang Selatan, Banten.


Kasus tersebut diketahui publik setelah beredarnya video di media sosial X pada Senin (19/2/2024) yang memperlihatkan seorang siswa sedang dirundung oleh sekelompok siswa lain.


Perundungan diduga dilakukan oleh sekelompok siswa senior yang tergabung dalam "Geng Tai" terhadap anggota baru kelompoknya.


Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan Ipda Galih mengatakan, kasus tersebut telah dilaporkan oleh orangtua korban dan tengah diselidiki polisi.


Berikut fakta kasus dugaan perundungan di Binus School Serpong.


1. Korban alami luka bakar dan memar


Dalam narasi yang beredar di media sosial, disebutkan bahwa siswa yang menjadi anggota baru Geng Tai harus membelikan makanan dan mendapat kekerasan fisik dan verbal.


Galih mengatakan, korban mengalami luka dan sudah divisum.


Meski begitu, pihaknya enggan menjelaskan kronologi, pemeriksaan lokasi, serta keterangan awal korban dan saksi terkait kasus dugaan perundungan di sekolah internasional tersebut.


Menurutnya, penyidik masih mengumpulkan bukti berdasarkan prosedur yang berlaku.


"Korban terluka akibat kekerasan yang dilakukan lebih dari satu orang. Sebagian tubuhnya ada yang memar dan ada luka bakar akibat terkena suatu benda panas," terang Galih.


2. Kejadian diduga di luar sekolah


Sementara itu, Humas Binus School Haris Suhendra menyampaikan, kasus dugaan perundungan yang dilakukan siswanya terjadi di luar lingkungan sekolah.


Haris belum membeberkan berapa banyak siswa yang terlibat dalam aksi tak terpuji tersebut.


"Sejauh ini masih dalam penanganan sekolah, dan kejadian ini di luar sekolah," ucap Haris kepada Kompas.com, Senin.


Kepala Seksi Humas Polres Tangerang Selatan Iptu Wendi Afrianto mengatakan, kasus dugaan perundungan di Binus School Serpong dalam penanganan Unit PPA Polres Tangerang Selatan.


"LP (laporan polisi) sudah masuk ke Unit PPA Polres Tangsel," ujarnya.


3. Diduga terjadi di warung dekat sekolah


Terkait tempat kejadian perkara (TKP), Galih menuturkan bahwa kasus dugaan perundungan siswa Binus School Serpong terjadi di sebuah warung.


Warung tersebut bernama Warung Ibu Gaul yang letaknya di seberang salah satu akses keluar-masuk sekolah dan dekat dengan pemukiman warga.


Hermanto (31) selaku pemilik warung mengaku kaget dengan kasus dugaan perundungan yang dilakukan siswa Binus School Serpong.


Meski begitu, ia tidak mengetahui secara pasti lokasi dugaan perundungan terjadi.


Sebab, siswa yang biasa nongkrong di warung miliknya terakhir kali berkumpul pada Selasa (13/2/2024).


Mereka biasanya nongkrong sekitar pukul 15.30, pukul 16.00, dan pukul 16.30 WIB maupun setelah kegiatan di sekolah selesai.


"Kami kaget viral begini. Alumni pada tanya. Memang siswa dan alumni sering nongkrong sepulang sekolah, tapi enggak pernah berhantam di sini," ujar Hermanto dikutip dari Kompas.id, Senin.


4. Pelaku lebih dari satu orang


Penyidik Polres Tangerang Selatan memastikan bahwa pelaku perundungan yang diduga dilakukan siswa Binus School Serpong lebih dari satu orang.


Temuan tersebut terkuak berdasarkan hasil penyelidikan sementara yang dilakukan Unit PPA Polres Tangerang Selatan.


"Dilakukan oleh lebih dari satu orang pelaku yang saat ini masih kami lakukan proses penyelidikan," jelas Galih kepada Kompas.com, Senin.


"Untuk itu siapa-siapa pelakunya atau yang berbuat terhadap korban, kami masih proses penyelidikan. Nanti perkembangannya akan kita sampaikan lagi," sambungnya.


5. Anak artis berinisial VR diduga terlibat


Kasus perundungan yang dilakukan siswa Binus School Serpong diduga juga melibatkan anak artis berinisial VR.


VR saat ini menjadi host acara talk show di sebuah stasiun televisi swasta dan membuat konten di YouTube.


Terkait hal tersebut, Binus School Serpong memastikan bahwa anak VR menjadi salah satu terduga pelaku perundungan.


"Iya," kata Corporate Marketing Communications General Manager Binus Group Haris Suhendra dikutip dari Kompas.com, Senin.


Ia belum merinci sejauh mana keterlibatan anak VR dalam perundungan, namun pihak sekolah dalam proses memanggil siswa beserta keluarga atau wali murid.


Haris memastikan, Binus School Serpong akan mengusut tuntas kasus dugaan perundungan di kalangan siswanya dan menegakkan aturan yang berlaku.


"Kami sedang menyelidiki peristiwa ini secara serius dan cepat. Tujuan kami adalah memberikan dukungan kepada korban," tandasnya.


6. Kemendikbud Ristek Lakukan Pendalaman


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) merespons kasus bullying atau perundungan di Binus International School Serpong.


Plt. Kepala Biro Kerja Sama Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbud Ristek, Anang Ristanto mengaku prihatin dengan kasus perundungan yang kembali terulang di sekolah.


Ia pun menyetakan pihaknya akan melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.


"Kami akan melakukan koordinasi serta pendalaman atas kasus tersebut dengan pihak-pihak terkait," kata Anang dalam keterangannya, Selasa (20/2/2024).


Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan kepada sekolah agar berpedoman pada Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.


Hal tersebut, lanjut Anang dimaksudkan untuk menciptakan kondisi proses pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan.


"Serta menghindarkan semua warga sekolah dari unsur-unsur atau tindakan kekerasan," jelasnya dikutip dari Kompas.com.


Penulis :Muhammad Miko Prayoga