Ilustrasi puasa. /Pixabay/mohamed_hassan


Warta Tangsel - Kapan Puasa Syawal 2024? Dilansir dari Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam Wa Adillatuhu terjemahan Abdul Hayyie al-Kattani, puasa Syawal adalah puasa tathawwu atau puasa yang berhukum sunah.

Puasa ini dimaksudkan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dengan mengamalkan ibadah yang tidak wajib.

Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari baik secara terpisah maupun berurutan. Namun, amalan sunah ini lebih afdal dilaksanakan secara berurutan setelah Idul Fitri (tanggal 2 syawal) atau dilaksanakan sesegera mungkin.

Puasa Syawal harus dilakukan tanggal 2 Syawal atau lebih, pasalnya 1 Syawal bertepatan dengan Idul Fitri yang termasuk ke dalam hari-hari haram berpuasa dalam Islam.


Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang dinarasikan Abu Sa'id Al Khudri RA.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَيَوْمِ النَّحْرِ

Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (HR. Muslim).


Kapan Puasa Syawal 2024?

Mengacu pada hadits di atas, puasa Syawal 2024 baru mulai dilaksanakan sehari setelah Lebaran tepatnya 2 Syawal 1445 H. Untuk itu, puasa Syawal baru dapat dimulai Kamis, 11 April 2024 dan dapat ditunaikan hingga Kamis, 9 Mei 2024.

Niat Puasa Syawal

Bagi umat Islam yang ingin menunaikan ibadah puasa Syawal, berikut bacaan niatnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT."

Dikutip dari laman resmi Kemenag RI, niat puasa Syawal bisa dibaca pada siang hari, asalkan yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh, berikut bacaan niatnya,

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ. Artinya,

"Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT."

Berikut ini ketentuan membaca niat puasa syawal:

1. Bagi umat Islam yang hendak membaca niat puasa Syawal pada malam hari dan mengerjakan puasa tersebut selama enam hari berturut-turut, berikut bacaan niatnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ للهِ تعالى

Nawaitu shauma ghadin 'an adai sittatin min syawwal lillahi ta'ala

Artinya, "Saya niat puasa pada esok hari untuk menunaikan puasa sunah enam hari dari bulan Syawal karena Allah Ta'ala."

2. Bagi umat Islam yang hendak melafalkan niat sedari malam, tetapi melaksanakan puasa tidak secara berurutan, lafal niatnya sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ للهِ تعالى

Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnatis Syawwal lillaahi ta'ala.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT."

3. Bagi umat Islam yang baru ingin berpuasa saat itu juga, asalkan belum makan dan minum, padahal waktu sudah siang, berikut bacaan niatnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لللهِ تعالى

Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an adaa'i sunnatis Syawwaal lillaahi ta'ala.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT."


Keutamaan Puasa Syawal

Banyak keutamaan dalam melaksanakan Puasa Syawal, salah satunya pahala puasa syawal yang tak main-main. Jika Anda menjalankan Puasa Syawal selama enam hari di bulan Syawal, ganjarannya sama dengan pahala puasa dahr (sepanjang tahun) yang bernilai fardhu atau wajib.

Salah satunya dijelaskan dalam dalam riwayat Abu Ayyub Al-Anshari RA,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، فَكَأَنَّمَا صَامَ الدَّهْرَ

Artinya: Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa berpuasa di bulan Ramadan lalu dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, seakan-akan dia berpuasa sepanjang tahun." (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, & Ibnu Majah)

عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الأَنْصَارِيِّ، - رضى الله عنه - أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ "‏ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ ‏"

Artinya: Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT rida atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata, "Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus." (HR Muslim)

Selain itu, pengamalan puasa Syawal juga dilipatgandakan pahala kebaikannya menurut salah satu hadits.

حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ، حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ، حَدَّثَنَا صَدَقَةُ بْنُ خَالِدٍ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ الْحَارِثِ الذِّمَارِيُّ، قَالَ سَمِعْتُ أَبَا أَسْمَاءَ الرَّحَبِيَّ، عَنْ ثَوْبَانَ، مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ أَنَّهُ قَالَ ‏"‏ مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ

Artinya: Seperti dinarasikan dari Thawban, seorang budak yang dibebaskan Rasulullah, Nabi SAW berkata, "Siapa saja yang puasa enam hari setelah Idul Fitri akan berpuasa selama satu tahun tersebut, dengan satu kebaikan dihargai 20 kebaikan serupa." (HR Ibnu Majah)

Demikian niat Puasa Syawal 2024 lengkap dengan hukum dan keutamaannya, seperti yang sudah Warta Tangsel Merangkum untuk Anda.***