kemacetan parah saat arus mudik
foto : istimewa

Warta Tangsel - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak mudik tahun ini akan terjadi pada 8 April 2024. Kemenhub membeberkan sejumlah informasi penting terkait titik rawan macet hingga jam favorit untuk mudik.

Sebagaimana diketahui, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam jumpa pers virtual terkait persiapan mudik, 17 Maret lalu memperkirakan sebanyak 193 juta orang akan melakukan mudik tahun ini. Sebanyak 28,4 juta di antaranya berasal dari Jabobetabek.

"Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT), terdapat tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat secara nasional pada masa lebaran 2024 yaitu sebesar 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 193 juta orang," kata Budi dalam jumpa pers virtual persiapan mudik 2024, Minggu (17/3/2024).

Sementara itu, sebanyak 28 juta orang diperkirakan akan meninggalkan Jabodetabek. Budi menyebut pemudik lebaran tahun ini akan meningkat.

"Dari angka tersebut sebesar 14,6% atau 28,4 juta orang penduduk Jabodetabek akan melakukan perjalanan di masa mudik Lebaran 2024, hal ini mengindikasikan bahwa terdapat kecenderungan peningkatan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran 2024 dibandingkan tahun 2023 sebesar 45,8% atau 123 juta orang," katanya.


1. Puncak Mudik H-2 Lebaran

Secara nasional, puncak mudik diprediksi secara nasional terjadi pada H-2 Lebaran, Senin, 8 April 2024. Kemenhub memperkirakan sebanyak 26,6 juta pemudik akan melakukan pergerakan pada tanggal tersebut.

"Untuk hari mudik berdasarkan secara nasional yang paling banyak adalah H-2, namun H-4 sampai dengan H-3 juga sudah mulai tinggi, diperkirakan antara 26,6 juta, H-4 adalah 23,2 juta yang mudik dan H-3 adalah 23,1," tutur kata Kepala Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub Robby Kurniawan dalam jumpa pers tersebut.

Angka itu didapatkan Kemenhub dari survei yang dilakukan terhadap populasi di 38 provinsi dengan sampel sebanyak 48.107 responden. Pengambilan sampel dilakukan secara online dan margin off error survei 0,46%.

Survei ini dilaksanakan selama satu bulan dengan cara mengirimkan pertanyaan dengan SMS blast Kominfo secara proporsional berdasarkan jumlah penduduk di tiap-tiap provinsi.

Sementara itu, arus balik secara nasional berpuncak pada Minggu, 14 April 2024, mencapai 40,99 juta orang. "Kemudian hari balik ini berpuncak pada H+3," katanya.

Sedangkan, sebanyak 28,4 juta warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diperkirakan akan melakukan mudik Lebaran 2024. Puncak mudik Jabodetebek diprediksi pada Sabtu, 6 April 2024, atau H-4 Lebaran.


2. 5,20 Juta Orang Tinggalkan Jabodetabek

Berdasarkan data yang dipaparkan Robby, sebanyak 5,20 juta orang akan meninggalkan Jabodetabek pada Sabtu, 6 April 2024, itu.
Sementara itu, Robby menyebutkan puncak arus balik ke Jabodetabek diprediksi Minggu, 14 April 2024. Puncak arus balik ke Jabodetabek diperkirakan sama dengan puncak arus balik secara nasional.

"Kemudian untuk pulangnya tetap sama seperti nasional, memilih H+3, yaitu hari Minggu, di mana adalah satu hari terakhir sebelum mereka masuk kantor kembali," sebutnya.


3. Titik Rawan Macet

Dalam jumpa pers ini, Menhub juga menjelaskan terkait titik yang rawan kemacetan selama mudik. Titik itu di antaranya di Tol Cipali, Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

"Kita memang mengamati atau memetakan kemungkinan kemacetan itu ada di tiga tempat, satu itu adalah di Cipali karena memang ada ruas yang lebih kecil. Lalu di Merak biasanya ada antrean dan satu lagi di Ketapang," kata Menhub Budi.

Sementara itu, kepadatan di jalur laut saat mudik diperkirakan akan terjadi di Medan, Batam, Samarinda, hingga Sulawesi Selatan. Sementara jalur udara ada di Banda Soekarno-Hatta dan Bali.

"Kita juga punya identifikasi berkaitan dengan laut, biasanya di Medan dan di Batam, dan juga Samarinda dan Sulawesi Selatan. Sedangkan di udara biasanya yang memang harus konsentrasi di Soetta dan Bali," katanya.


4. Antisipasi Kemacetan

Dalam kesempatan yang sama, Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan memaparkan potensi macet di jalan tol dan arteri. Menurutnya, potensi rawan kepadatan ada di jalur Pantai Utara (Pantura).
Korlantas Polri telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi kepadatan di Jalur Pantura ini. Rekayasa lalu lintas akan diperlakukan di titik yang padat.

"Kemudian untuk mengelola titik macet di arteri atau di Pantura ini sudah kita siapkan beberapa cara bertindak mulai dari contraflow sepenggal ketiga nanti hari pasar ini akan kita lakukan contraflow atau pengalihan arus nantinya," sebut dia.



Penulis : Farhan Ramadhan